Cahaya di Bulan Oktober

(Gya Nur Oktari)



sumber : Google, 2020


Semesta, Akulah Harapan
Atas dua insan yang telah mengikatkan diri dalam sebuah akad
Menunggu dalam penantian penuh harap, sebagai pelengkap keluarga kecil mereka

Semesta, Akulah Anugerah
Buah hati dari cinta suci yang telah mereka jaga
Mereka begitu bahagia bak kejatuhan bulan saat mengetahui keberadaanku dalam ruang penuh kasih sayang Ibunda
Tiba waktunya di bulan Oktober 1997
Setelah penantian panjang selama 9 bulan
Akulah Cahaya di Bulan Oktober yang telah mereka tunggu
Tentu, Harapan mereka untukku bukan hanya bercaya pada Bulan Oktober saja
Aku harus terus bersinar bagaikan pancaran sinar bulan purnama di malam hari, bukan untuk waktu tertentu tapi sepanjang hidupku!

Semesta, Akulah anak pertama
Pundaknya harus sekokoh tihang yang menopang bangunan
Tegak, Tidak mudah goyah oleh geseran bumi, dan mampu menopang beban- beban berat dari sang Maha Kuasa
Atas didikan ayah, aku menjadi berani menghadapi fananya dunia
Atas kasih sayang Ibunda, aku menjadi sosok yang tegar menghadapi peliknya hidup

Semesta, akulah anugerah anak pertama yang selama ini menjadi Harapan Keluarga untuk menjadi manusia yang tangguh dan bersahaja.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Panggil Aku Semesta Biru